Cegah Pemadaman Listrik Nasional, Presiden Jokowi Larang Ekspor Batu Bara

- Rabu, 5 Januari 2022 | 20:14 WIB
Ilustrasi ketersedian listrik
Ilustrasi ketersedian listrik

INDENPENDENSIA - Cegah Pemadaman listrik secara masal, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) melarang

ekspor batu bara, untuk memenuhi kebutuhan Pembangkit Listrik Nasional (PLN) di dalam negeri.

Beberapa waktu yang lalu, pihak PLN memberikan peringatan pemadaman listrik kepada sepuluh juta pelanggan.

Pemadaman listrik ini terjadi dikarenakan
Menipisnya persediaan batu bara, sebagai bahan bakar utama di sejumlah pembangkit listrik di Indonesia.

Baca Juga: Pratama Arhan Dilirik Dua Klub Korea Selatan

Mengatasi persoalan ini, Presiden Jokowi secara tegas memerintahkan kepada kementerian terkait, segera mengambil langkah tegas untuk menyelesaikan persoalan ini.

"Soal pasokan batu bara, saya perintahkan kepada kementerian ESDM, kementerian BUMN, dan PLN segera mencari solusi terbaik demi kepentingan nasional. Prioritasnya adalah pemenuhan kebutuhan dalam negeri untuk PLN dan industri dalam negeri," ucap Jokowi dikutip melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, Jakarta, Senin (3/1).

Baca Juga: Cek! Apakah Daerah Kalian Masuk 10 Provinsi Paling Bahagia atau Sebaliknya

Hal ini juga dikaitkan dengan ketegangan Presiden Jokowi dengan Menko Marves, Luhut Pandjaitan.

Menurut salah satu pengamat politik Rocky Gerung, jika solusi permasalahan tersebut sangat sederhana, cukup dengan menghubungi Luhut yang masih berkerabat dengan stakeholder terkait.

"Semuanya gampang sebetulnya. Ketua asosiasinya adalah keponakan pak Luhut, dirut PLN juga orang paling dekat dengan pak Luhut," kata Rocky Gerung di kutip dari pikiranrakyat.com.

Baca Juga: Viral, Tiga Mahasiswi UMY Diperkosa Oknum Anggota BEM

Lanjut Rocky, Ini persoalan yang akhirnya orang melihat apa ada ketegangan baru antara pak Luhut dengan Presiden.

“kan itu yang terjadi. Setiap hari pak Luhut bisa menghubungi pak Presiden. Jadi orang menganggap bahwa ada sesuatu yang disebut, kalau dalam ilmu sosial persaingan di pucuk para kapitalis, 'kan begitu kejadiannya," ujar Rocky Gerung.

Halaman:

Editor: Paisal Tuliabu

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler

X