• Sabtu, 23 September 2023

18 November 1978, 909 Orang Anggota Peoples Temple Bunuh Diri di Jonestown

- Jumat, 18 November 2022 | 08:31 WIB
Bunuh diri massal (Tangkapan layar YouTube)
Bunuh diri massal (Tangkapan layar YouTube)

INDEPENDENSIA - Tanggal 18 November tercatat sebagai salah satu tanggal yang menyisakan kisah kelam bagi masyarakat Amerika Selatan.

Peristiwa berdarah yang dimaksud terjadi tepat pada tanggal 18 November 1978, di daerah komune pertanian, Jonestown, bagian terpencil negara Guyana di Amerika Selatan.

Saat itu, pendiri Peoples Temple, Jim Jones, memimpin ratusan pengikutnya dalam aksi bunuh diri dan pembunuhan massal dengan cara yang beragam.

Ada yang secara sukarela menelan obat-obatan beracun, ada juga yang dipaksa melakukannya di bawah todongan senjata.

Tercatat, korban yang tewas di Jonestown saat itu sebanyak 909 orang, dan sepertiga di antaranya adalah anak-anak.

Jim Jones merupakan seorang pendeta kharismatik yang mendirikan Peoples Temple, sebuah sekte Kristen, di Indianapolis pada tahun 1950-an.

Dia dengan jemaatnya yang terintegrasi berhasil menarik banyak orang Afrika-Amerika karena berkhotbah menentang rasisme.

Pada tahun 1965, Peoples Temple dipindahkan ke California Utara, lalu menetap di Ukiah. Lalu pada tahun 1971 di San Francisco.

Pada tahun 1970-an, media menuduh gerejanya melakukan penipuan keuangan, penganiayaan fisik terhadap anggotanya, dan penganiayaan terhadap anak-anak.

Kritikan terhadap dirinya dan kelompoknya pun akhirnya membuat Jones semakin paranoid, sehingga mengajak jemaatnya untuk pindah bersamanya ke Guyana, dengan janji akan membangun utopia sosialis.

Tiga tahun sebelumnya, sekelompok kecil pengikutnya telah melakukan perjalanan ke negara kecil itu untuk mendirikan apa yang akan menjadi Jonestown di sebidang hutan.

Sayang, Jonestown ternyata tidak semanis janji pemimpinnya, Jim Jones. Anggota kuil bekerja berhari-hari di ladang dan dikenakan hukuman berat jika mempertanyakan otoritas Jones.

Paspor disita, surat-surat mereka disensor, dan anggota didorong untuk saling memberi tahu dan dipaksa untuk menghadiri pertemuan larut malam yang panjang.

Jones, yang pada saat itu kesehatan mentalnya menurun dan kecanduan obat-obatan, yakin bahwa pemerintah AS dan yang lainnya akan menghancurkannya.

Halaman:

Editor: Sahril K

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Inilah Sejarah Singkat Kerajaan Banggai

Kamis, 20 Januari 2022 | 06:05 WIB
X