Kisah Sunan Muria Putra Dari Sunan Kalijaga, yang Menyebarkan Agama Islam di Jawa

INDEPENDENSIA - Sunan Muria merupakan Putra dari Sunan Kalijaga ini, melanjutkan strategi dakwah ayahnya Dengan menyebarkan ajaran Islam di Jawa, melalui media seni dan budaya.

Sunan Muria merupakan anak sulung, Sunan Kalijaga dari pernikahannya dengan Dewi Sarah, Putri Maulana Ishaq.

Nama kecilnya adalah Raden Umar Said atau ada juga yang menyebutnya Raden Prawoto.

Baca Juga: Berikut Cara Mengatasi Agar Ikan Nila Dewasa Tidak Mati Mendadak

Dilansir dari kanal youtube @ Elfiq Chanel dengan artikel " Kisah Sunan Muria atau Raden Umar Said dalam metode dakwa di pulau Jawa".

Ilmu keislaman yang diperoleh Raden Umar Said, langsung dari sang ayah. Dimana saat beranjak remaja ia berguru kepada Ki Ageng Ngerang bersama Sunan Kudus dan Adipati Patak.

Raden Umar Said atau Sunan Muria, terlibat dalam pemilihan Raden Patah sebagai pemimpin perdana Kerajaan Islam pertama di Jawa tersebut.

Baca Juga: Penyebab Ikan Nila Dewasa Mendadak Banyak yang Mati

Kendati termasuk sosok berpengaruh di Kesultanan Demak, namun Raden Umar Said lebih suka tinggal di daerah terpencil dan jauh dari pusat perkotaan.

Dalam menjalankan dakwahnya, Sunan Muria suka bergaul dengan rakyat jelata sambil mengajarkan keterampilan bercocok tanam, perdagangan dan kesenian.

Julukan Sunan Muria, disematkan karena ia menetap di Gunung Muria. Gunung Muria terletak di pantai utara Jawa Tengah sebelah timur laut, Kota Semarang.

Baca Juga: Ditolak Saat Diajak Menikah, Pria Ini Coba Bunuh Diri Dengan Memanjat Tower

Gunung ini termasuk ke dalam wilayah kabupaten Kudus, Kabupaten Jepara dan wilayah Kabupaten Pati.

Sebagaimana dakwah ulama Walisongo lainnya, Sunan Muria juga merangkul tradisi dan budaya masyarakat setempat serta menyesuaikan dengan ajaran Islam.

Salah satu tradisi yang diubah Sunan Muria adalah, tradisi Pancakan. Dimana fungsi tumpeng diubah menjadi kenduri atau mengirim doa kepada leluhur, dengan doa-doa Islam di rumah shohibul hajat.