Inilah Sejarah Singkat Kerajaan Banggai

 

 

INDEPENDENSIA - Kerajaan Banggai merupakan sebuah kerajaan di Indonesia, yang terletak di bagian Semenanjung timur, pulau sulawesi dan Kepulauan Banggai.

 

Kerajaan ini pada awalnya, hanya meliputi wilayah Banggai Kepulauan, tetapi kemudian disatukan dengan wilayah Banggai daratan oleh Aditjokro.

 

Kerajaan Bangga ini merupakan kerajaan yang berbentuk kesultanan pertama di wilayah Sulawesi Tengah, dimana saat itu sampai di daerah Bengkulu yang masuk di Kabupaten Poso pada waktu itu.

 

 

Dilansir dari kanal Youtube @Abdul Ragil Yalisi dengan artikel "Asal-usul sejarah singkat kerajaan Banggai-Sulawesi Tengah".

 

Menurut cerita sejarah, awal mula terbentuknya kerajaan Banggai ini karena ada pengaruh dari Kerajaan Ternate, pada awal abad ke-16 Kerajaan Ternate membentuk kerajaan Banggai yang terdiri dari empat distrik yaitu, Baabullah singolopo kini dan kata Pean nama pemimpin dari setiap distrik disebut, Basalo sangkap yang terdiri dari Basalo Dodung, Raja Babulu Wesalo Gonggong, Raja Singolo Basalo Gunungan, Raja ko kini dan Basalo Monsongan serta Raja kata Pean.

 

 

Dengan adanya pembagian ini, menjadikan kerajaan Banggai merupakan salah satu kerajaan yang sudah menerapkan sistem demokrasi.

 

Dimana pemimpin kerajaan dipilih, bukan berdasarkan dari satu garis keturunan melainkan dari golongan bangsawan atau bahkan rakyat biasa, yang dianggap mampu untuk memimpin suatu kerajaan.

 

Bukti bahwa kerajaan Banggai sudah dikenal sejak zaman Majapahit, dengan nama Begawi.

 

 

Hal ini, dapat dilihat dari tulisan seorang pujangga Majapahit yang bernama Mpu Prapanca, dalam bukunya Nagarakretagama Betari Cakka, 78 atau tahun 1365 masehi yang dimuat dalam seuntai syair Nomor 14 baik kelima.

 

Raja pertama Kerajaan Banggai adalah Abu qasim, yang merupakan anak dari aditjokro, yang merupakan seorang panglima perang dari Kerajaan Ternate.

 

Dalam melaksanakan pemerintahannya, Raja dibantu oleh empat menteri yaitu Mayor Nova yang merupakan raja muda, Kapitan laut panglima perang, Hukum tua yang merupakan pengadilan dan jogugu yang merupakan staf yang mengatur dalam negeri kerajaan Banggai.

 

 

Kerajaan Banggai memang kurang terkenal dari kerajaan-kerajaan di pulau Jawa, karena kerajaan Banggai tidak menjajah daerah lain di nusantara.

 

Sistem pemerintahan kerajaan Banggai lebih memilih untuk mengurus urusan dalam negeri, dibanding untuk urusan luar.

 

Kepemimpinan kerajaan Banggai berakhir pada raja yang ke-20 yaitu, Syukuran Aminuddin Amir yang wafat pada tahun 1957.

 

Raja Banggai pertama yaitu Iskandar, pada zaman ketika diangkat Banggai telah menjadi kabupaten Daerah Tingkat II kurung tutup.

 

Sehingga, sistem pemerintahan daerah Banggai dipimpin oleh seorang Bupati bahkan sampai sekarang basalo sangkap tetap memilih Raja, untuk memimpin dan melestarikan peninggalan kerajaan Banggai.

 

 

Pada tanggal 12 Desember 1959, dilakukan serah terima pemerintahan dari raja terakhir kerajaan Banggai syukuran Aminuddin Amir, selaku pejabat kepala pemerintahan Negeri Banggai Luwuk kepada Midin, selaku Bupati pertama daerah tingkat ll Banggai. (***)