Sejarah Singkat Dharma Samudera 15 Januari 1962, dan Tenggelamnya KRI Matjan Tutul

- Sabtu, 15 Januari 2022 | 14:32 WIB
Ilustrasi Presiden Soekarno (YouTube @VAN MILITARY)
Ilustrasi Presiden Soekarno (YouTube @VAN MILITARY)

INDEPENDENSIA - Sejarah Hari Peristiwa Laut dan Samudera atau lebih dikenal Hari Dharma Samudera, adalah hari dimana tentara Indonesia melawan Belanda untuk membebaskan tanah Papua.

Sejarah Dharma Samudra ini, merupakan perlawanan yang dilakukan TNI Angkatan laut Indonesia, agar tanah Papua kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi dari penjajahan Belanda.

Pada saat itu, pertempuran di laut Aru yang melibatkan tiga kapal cepat torpedo TNI Angkatan Laut, yaitu Kapal Perang RI Matjan Tutul, RI Harimau, dan RI Matjan Kumbang (pada waktu itu belum menggunakan singkatan KRI).

Baca Juga: Mahluk Gaib ini Ungkapkan Fakta Mistis Gunung Semeru

Pertempuran Laut Aru ini bermula pada Desember Tahun 1961. Saat itu, Presiden Soekarno mengumumkan Tri Komando Rakyat atau Trikora guna membebaskan Irian Barat dari Negara Belanda.

Pada 15 Januari 1962, terjadilah pertempuran yang melibatkan Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI) dengan pasukan laut Belanda. Laut Aru berada di perairan Maluku.

Kejadian bersejarah itu bermula, pada saat tiga Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) yang melaju semakin dekat ke Irian.

Baca Juga: Sejumlah Tanaman Ini Ternyata Bisa Mengundang Makhluk Halus

Namun pergerakan mereka terdeteksi Angkatan Laut (AL) Belanda yang sedang berpatroli. Pukul 21.15 waktu setempat, tampak dua pesawat jenis Firefly dan Neptune milik Belanda terbang setinggi 3000 kaki di atas formasi patroli kapal ALRI. Selanjutnya, radar KRI mendeteksi pergerakan dua kapal asing yang bergerak mendekat dengan jarak tujuh mil.

Dua kapal Belanda itu melaju dari arah lambung kanan belakang formasi kapal KRI, dan satunya lagi dari arah depan. Penampakan kapal juga terlihat jelas karena saat itu sedang terang dengan cahaya bulan.

Kapal musuh lantas menembakkan meriam yang disertai dengan tembakan suar untuk melihat posisi ketiga kapal KRI dengan jelas. Komodor Yos Sudarso lalu mengambil alih pimpinan dan memerintahkan serangan balasan. Sayangnya, kondisi KRI makin terdesak akibat tidak imbang dalam persenjataan.

Baca Juga: Hindari Kebiasaan ini Agar Kesehatan Ginjal Tetap Terjaga

Akhirnya sebagai upaya penyelamatan, KRI Matjan Tutul yang dikomandoi Komodor Yos Sudarso berkorban untuk menjadi umpan sasaran kapal Belanda. Kapal ini terkena tembakan meriam dan mulai terbakar serta meledak. Kapal Belanda masih menambahkan pula tembakan salvo serentak dan bertubi-tubi sampaikan akhirnya KRI Matjan Tutul tenggelam.

Saat terakhir kapal KRI Matjan Tutul mulai tenggelam.Yos Sudarso terus berteriak memberi semangat pada anak buahnya yang tersisa, "Kobarkan Semangat Perjuangan" teriak, Yos Sudarso, tak lama kemudian kapal tenggelam ke dasar Laut Arafuru.

Halaman:

Editor: Paisal Tuliabu

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Inilah Sejarah Singkat Kerajaan Banggai

Kamis, 20 Januari 2022 | 06:05 WIB

Terpopuler

X