INDEPENDENSIA - Sunan Kalijaga diperkirakan lahir pada tahun 1450 M dengan nama Raden Said.
Dia adalah putra adipati Tuban yang bernama Tumenggung Wilatikta atau Raden Sahur. Nama lain Sunan Kalijaga antara lain Lokajaya, Syaikh Malaya, Pangeran Tuban, Ki Dalang Sida Brangti dan Raden Abdurrahman.
Nama-nama tersebut memiliki kaitan
erat dengan sejarah perjalanan hidup tokoh Walisongo ini dari sejak bernama Said. Lokajaya, hingga Sunan Kalijaga.
Kakek Sunan Kalijaga yang bernama Aria Teja, nama aslinya adalah Abdurrahman,orang keturunan Arab.
Baca Juga: Wali Setan Menurut Ustadz Firanda, Simak Kisah Sunan Kalijaga Agar Tidak Gagal Paham
Di kemudian hari Raden Said
terkenal dengan sebutan Sunan Kalijaga.
Kalijaga artinya orang yang menjaga sungai, karena dia pernah bertapa ditepi sungai. Ada yang mengartikan Sunan Kalijaga adalah penjaga aliran kepercayaan yang hidup pada masa itu.
Dijaga maksudnya supaya tidak membahayakan umat, melainkan diarahkan kepada ajaran Islam yang benar.
Sumber yang lain juga menerangkan, Sunan Kalijaga berjasa dalam mengislamkan penduduk di Indramayu dan Pamanukan. Karena dia memiliki basis dakwah di Desa Kalijaga, lantas dijuluki dengan Sunan Kalijaga.
Baca Juga: Jenderal Dudung Abdurachman KSAD Pertama Terbangkan Helikopter AH-64E
Metode Sunan Kalijaga Menyebarkan Agama Islam
Dalam dakwah, Sunan Kalijaga punya pola yang sama dengan mentor sekaligus sahabat dekatnya, Sunan Bonang. Paham keagamaannya cenderung “sufistik berbasis salaf,” bukan sufi panteistik (pemujaan semata). Ia juga memilih kesenian dan kebudayaan
sebagai sarana untuk berdakwah.
Ia sangat toleran pada budaya lokal. Karena Sunan Kalijaga berpendapat bahwa masyarakat akan menjauh jika diserang pendiriannya. Maka mereka harus didekati secara bertahap; mengikuti sambil memengaruhi.
Baca Juga: 2 Cara Mendidik Anak Agar Jadi Saleh dan Salihah Menurut Ustaz Adi Hidayah
Sunan Kalijaga berkeyakinan jika Islam sudah dipahami, dengan sendirinya kebiasaan lama hilang. Tidak mengherankan, ajaran Sunan Kalijaga terkesan sinkretis dalam mengenalkan Islam. Ia menggunakan seni ukir, wayang, gamelan, serta seni suara suluk sebagai sarana dakwah.
Beberapa lagu suluk ciptaannya yang populer adalah Ilir-ilir dan Gundul-gundul Pacul. Dialah menggagas baju takwa, perayaan sekatenan, garebeg maulud, serta lakon carangan Layang Kalimasada
dan Petruk Dadi Ratu (“Petruk Jadi Raja”).
Baca Juga: Ramalan Zodiak Aries 13 januari 2022
Artikel Terkait
Inilah Hantu Paling Terkenal di Makassar Tahun 80-90 an Dari Cerita Turun-temurun
5 Simbol Rumah Pembawa Rezeki Menurut Fengshui
Ramalan Zodiak Aries 13 januari 2022
Jenderal Dudung Abdurachman KSAD Pertama Terbangkan Helikopter AH-64E
KPK Gerebek Bupati Penajam Paser Utara Bersama 10 Orang Terkait
Ini 4 Misteri Erupsi Gunung Semeru dan Pesan Juru Kuncinya
Membingungkan Masyarakat, Seragam Satpam Kembali Berubah Warna
Tiga Kapal Veitnam di Tangkap TNI AL di Laut Natuna Utara
Mahfud MD Pimpin Pelantikan Mayjen TNI Mulyo Aji
2 Cara Mendidik Anak Agar Jadi Saleh dan Salihah Menurut Ustaz Adi Hidayah