Baca Juga: Sempat Terekam Kamera, ini 5 Penampakan Hantu Terjelas
Hanya ada satu orang yang dapat mempercayai perbuatan Raden Said, yaitu Dewi Rasawulan, adik Raden Said itu berjiwa luhur dan sangat tidak mungkin melakukan perbuatan keji.
Dewi Rasawulan yang sangat menyayangi kakaknya tanpa sepengetahuan ayah dan ibunya dia meninggalkan istana Kadipaten Tuban untuk mencari Raden Said untuk diajak pulang.
Baca Juga: Ramalan Shio Tikus 2022: Hati-hati dalam Memilih Pasangan
Menemukan Guru Sejati
Selama bertahun-tahun ia menjadi perampok budiman. Mengapa disebut perampok budiman? Karena hasil rampokkannya itu tak pernah dimakannya. Seperti dahulu, selalu diberikan kepada fakir miskin. Yang dirampoknya hanya para hartawan atau orang kaya kikir, tidak menyantuni rakyat jelata. Dan tidak mau membayar zakat. Di hutan Jatiwangi dia membuang nama aslinya.
Orang menyebutnya dengan Brandal Lokajaya. Suatu ketika ia bertemu dengan seorang lelaki tua berjubah putih, Ia hendak merampoknya, namun Brandal Lokajaya malah dinasehati oleh lelaki tua itu.
Ia dinasehati bahwa apa yang dilakukannya sekarang yaitu bersedekah dengan barang curian/haram sama halnya dengan orang mencuci pakaian dengan air kencing.
Baca Juga: Ingin Disukai Bahkan ke Orang yang Tidak Dikenali? Gunakan Trik Psikologi ini
Raden Said tercekat. Lelaki itu melanjutkan ucapannya. Allah itu adalah zat yang baik, hanya menerima amal dari barang yang baik atau halal.
Raden Said makin tercengang mendengar keterangan itu. Rasa malu mulai menghujam lubuk hatinya. Betapa keliru perbuatannya selama ini. Dipandangnya
sekali lagi wajah lelaki tua itu. Agung dan berwibawa namun mencerminkan pribadi yang welas asih. Dia mulai suka dan tertarik dengan lelaki tua berjubah
putih tersebut.
Saat Raden Said terpana dengan lelaki tersebut, lelaki itu menghilang. Namun, ucapan orang tua tadi masih terngiang ditelinganya. Tentang beramal dengan
barang haram yang disamakan dengan mencuci pakaian dengan air kencing. Tentang berbagai hal yang terkait dengan upaya memberantas kemiskinan.
Raden Said mengejar orang itu.
Baca Juga: Gunung Yang Berada di Jawa Barat ini Dianggap Angker
Segenap kemampuan dikerahkannya untuk berlari cepat akhirnya dia dapat melihat bayangan orang tua itu dari kejauhan. Setelah Raden Said berhasil mengejar. Raden Said lalu mengutarakan maksudnya untuk berguru.
Lelaki itu menjawab, silakan namun dengan syarat Raden Said mau menunggui tongkatnya. Lelaki itu kemudian menancapkan tongkatnya ditepi sungai. Raden Said diperintah menunggui tongkat itu. Tak boleh beranjak dari tempat itu sebelum orang tua itu kembali menemuinya.
Baca Juga: Ini Menurut Fengshui Hari Baik dan Buruk Saat Lakukan Potong Rambut
Artikel Terkait
Simak! Begini Cara Menghilangkan Guratan Pada Perut Pasca Melahirkan
Sesuai Primbon 10 Tanggal Lahir ini Bakal Kaya di Tahun 2022
Pemerintah Perpanjang Insentif PPh dan PPN untuk Bidang Kesehatan
Filipina Protes Kebijakan Jokowi Larang Ekspor Batu Bara
Jangan Salah, ini Sejarah Syekh Siti Jenar yang Sebenarnya
Game Pokemon Lagends Rilis 28 Januari 2022? Ini Bocorannya
Simak, Ini Kesalahan Sejarah Tentang Syekh Siti Jenar yang Menjadi Fitnah
Jangan Lakukan Body Shaming, ini Akibatnya
Mengenal Lebih Dekat Wali Songo, ini Nama Asli Mereka
Fengshui: Ini Pekerjaan Cocok Bagi Unsur Lahir Tanah