Baca Juga: Kesatria Marinir, Melaksanakan Uji Kedap Kendaraan Tempur Kapa K61
Sekaligus pergantian mufti baru dari Sayyid Sholih (ayah Siti Jenar) kepada Syaikh Syamsuddin Ahmad.
Pada akhir tahun 1425 M. Sayyid Shalih beserta anak dan istrinya pindah ke Cirebon. Di Cirebon Sayyid Shalih menemui sepupunya yaitu Sayyid Kahfi bin Sayyid Ahmad.
Baca Juga: Inilah Pesan Penuh Makna Dari Seorang Guru Untuk Muridnya
Posisi Sayyid Kahfi di Cirebon adalah sebagai Mursyid Thariqah Al-Mu’tabarah Al-Ahadiyyah dari sanad Utsman bin ’Affan sekaligus Penasehat Agama Islam Kesultanan Cirebon.
Sayyid Kahfi kemudian mengajarkan ilmu Ma’rifatullah kepada Siti Jenar yang pada waktu itu berusia 20 tahun.
Baca Juga: 5 Manfaat Minum Air Hangat Saat Perut Kosong di Pagi Hari, Kamu Wajib Coba!
Pada saat itu Mursyid Al-Thariqah Al-Mu’tabarah Al-Ahadiyah ada 4 orang, yaitu:
- Maulana Malik Ibrahim, sebagai Mursyid Thariqah al-Mu’tabarah al-Ahadiyyah, dari sanad sayyidina Abu Bakar ash-Shiddiq, untuk wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah, Bali, Sulawesi, Kalimantan, Nusa Tenggara, Maluku, dan sekitarnya.
Baca Juga: Prediksi El Clasico Barcelona vs Real Madrid Kamis 13 Januari 2022
- Sayyid Ahmad Faruqi Sirhindi, dari sanad Sayyidina ’Umar bin Khattab, untuk wilayah Turki, Afrika Selatan, Mesir dan sekitarnya,
- Sayyid Kahfi, dari sanad Sayyidina Utsman bin ’Affan, untuk wilayah Jawa Barat, Banten, Sumatera, Champa, dan Asia tenggara.
Baca Juga: Persita Tanggerang Bungkam Persela 3-0, Naik Posisi 9 Klasmen Sementara di Liga BRI 1
- Sayyid Abu Abdullah Muhammad bin Ali bin Ja’far al-Bilali, dari sanad Imam ’Ali bin Abi Thalib, untuk wilayah Makkah, Madinah, Persia, Iraq, Pakistan, India, Yaman.
Kitab-Kitab yang dipelajari oleh Siti Jenar muda kepada Sayyid Kahfi adalah :
- Kitab Fusus Al-Hikam karya Ibnu ’Arabi,
- Kitab Insan Kamil karya Abdul Karim al-Jilli,
- Kitab Ihya’ Ulumuddin karya Al-Ghazali,
- Risalah Qushairiyah karya Imam al-Qushairi,
- Tafsir Ma’rifatullah karya Ruzbihan Baqli,
- Kitab At-Thawasin karya Al-Hallaj,
- Kitab At-Tajalli karya Abu Yazid Al-Busthamiy.
- Dan Quth al-Qulub karya Abu Thalib al-Makkiy.
Sedangkan dalam ilmu Fiqih Islam, Siti Jenar muda berguru kepada Sunan Ampel (Raden Rahmat atau Ahmad Rahmatillah) selama 8 tahun.
Sementara dalam belajar ilmu Ushuluddin Syeikh Siti Jenar berguru kepada Sunan Gunung Jati (Syarif Hidayatullah) selama 2 tahun.
Artikel Terkait
Ini Hal Unik Dalam Perayaan Natal.
Mengenang Sosok Riyanto Anggota Banser Meninggal Akibat Ledakan Bom
Gunung Semeru jadi Ngeri Diselimuti 5 Mitos ini
Menelusuri Kebiasaan Pidato Bung Karno yang Sering Menyisip Bahasa Sunda
Bisa Jadi Referensi. Berikut Khutbah Jum'at Bertema Tahun Baru
Ragam Budaya Memperkokoh Toleransi Masyarakat Bolsel
Messalina Istri Kaisar Romawi Claudius yang Dikenal Nymphomaniac
Pengkhianatan Batalion Anjing Nica Terhadap Kemerdekaan Indonesia
7 Januari 1927, Menjadi Awal Mula Telepon
MPIA Temukan Filamen Sepanjang 3.900 Tahun Cahaya di Bimasakti