Terburuk Dalam Sejarah, Nilai Tukar Mata Uang Rusia Anjlok

- Senin, 28 Februari 2022 | 21:38 WIB
Ilustrasi nilai tukar mata uang rusia anjlok
Ilustrasi nilai tukar mata uang rusia anjlok


INDEPENDENSIA - Buntut agresi militer Rusia atas Ukraina, membuat negara-negara baray menjatuhkan sanksi keras untuk menghukum Rusia.

Salah satu imbas dari invansi Rusia ke Ukraina, nilai tukar mata uang Rusia yakni Rubel anjlok ke rekor terendah terhadap dolar pada Senin (28/02/2022)

Dilansir dari Antara, sanksi negara-negara barat yang paling keras yakni memblokir Rusia dari SWIFt, jaringan sistem keuangan dunia, sehingga bank federal Rusia tak bisa mengakses cadangan mata uang negara mereka sendiri.

Baca Juga: Disperindag Bolsel Bakal Buka Pasar Soguo Tiap Hari, Pedagang Siap Berjualan Asal Fasilitas Dilengkapi

Bahkan, kurs Dolar pada Rubel naik menjadi 41,50 persen pada rekor 119,00 per dolar, di perdagangan Asia. Sementara pada Februari ini, dolar naik 53,77 persen versus rubel.

Pada Minggu (27/02/2022) pihak bank sentral Rusia pun mengumumkan untuk mendukung pasar domestik, sebagai langkah mengelola dampak sanksi ekonomi yang dijatuhkan negara-negara untuk mereka.

Bank Sentral Rusia mengatakan, akan melanjutkan pembelian emas di pasar domestik, meluncurkan lelang pembelian kembali tanpa batas, dan mengurangi pembatasan posisi mata uang asing terbuka bank.

Analis di Rabobank mengatakan, atas sanksi pada cadangan mata uang tersebut, membuat kekuatan nilai Rubel melemah.

Baca Juga: Tiga Sumur Pengembangan Dibor Pertamina, Ini Lokasinya

"Bahkan emas tidak likuid jika tidak ada yang bisa menggunakan valas sebagai gantinya. Akan ada keruntuhan total pada rubel hari ini," tulis mereka.

Ray Attrill, kepala strategi valas di Bank Nasional Australia, mengatakan dalam sebuah catatan pada Minggu (27/02/2022) runtuhnya Rubel tampaknya tak terhindarkan pada Senin pagi, dan ada peningkatan risiko default utang Rusia.

Hingga Senin ini, serangan Rusia ke Ukraina terus dilancarkan. Suara gentuman ledakan masih terdengar di dua kota terbesar yaitu Kiev dan Kharkiv.  

Pemerintah kedua negara yakni Rusia dan Ukraina pada Senin (28/02/2022) pagi waktu setempat, direncanakan akan menggelar pertemuan untuk mencari solusi terkait konflik yang terjadi saat ini. (***)

Editor: Irfani Alhabsy

Sumber: Petualangan

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Tiga Sumur Pengembangan Dibor Pertamina, Ini Lokasinya

Selasa, 22 Februari 2022 | 17:36 WIB

Wajib Kenali 5 Ciri-ciri Investasi Bodong

Sabtu, 19 Februari 2022 | 22:08 WIB

Ini dia 5 Daerah Penghasil Emas Terbesar di Indonesia

Jumat, 18 Februari 2022 | 19:59 WIB

Terpopuler

X