INDEPENDENSIA - Litopenaeus Vannamei atau yang lebih dikenal dengan Udang Vannamei termasuk salah satu famili dari Penaeidae yang akhir-akhir ini menjadi banyak perbincangan dan diminati oleh banyak orang.
Tubuh udang ini terbagi menjadi 3 bagian utama, yaitu kepala dan dada (Cephalothorax), badan (abdomen) serta ekor. Di samping itu, tubuhnya dilapisi oleh kerangka luar yang sangat keras.
Spesies yang memiliki rostrum yang menyerupai lengan pada bagian ujung chepalothorax di atas mata dan antennule ini juga banyak memiliki keunggulan sehingga akan mempermudah dalam usaha budidayanya, misalnya tahan terhadap penyakit, memiliki proses pertumbuhan yang cepat, jangka waktu pemeliharaan yang pendek yaitu antara 90 sampai 100 hari, hemat dalam pemberian pakan serta tingkat bertahan hidup yang cukup tinggi.
Baca Juga: Cara Melakukan Pembenihan Udang Galah
Perawatan Induk
Selama proses perawatan induk, seseorang harus memperhatikan beberapa hal seperti suhu, pH, kedalaman air, dan oksigen yang masuk ke dalamnya.
Kemudian, dalam pemilihannya perlu diperhatikan beberapa hal, antara lain induk memiliki gerakan yang sangat lincah dan warna tubuh yang jernih, semua organ tubuh lengkap, serta bentuk tubuh yang ramping dan memanjang.
Kolam perawatan yang digunakan juga telah dipersiapkan secara baik dengan memberikan pupuk urea dan TPS setiap satu minggu sekali yang akan membantu pertumbuhan plankto sebagai pakan alami untuk udang tersebut. Di samping itu juga diberikan urea serta fermentasi probiotik agar dapat menjaga keseimbangan plangton dalam kolam tersebut.
Dalam proses pemeliharaan seperti ini, keadaan suhu harus dijaga agar tetap dalam suhu normal antara 280 300 C karena jika suhu terlalu tinggi maka akan terjadi reaksi kimia yang meningkatkan pH dan NH3.
Baca Juga: Cara Budidaya Belimbing Manis dan Cara Menanamnya
Perkawinan Induk
Dalam proses perkawinan induk, harus dilakukan dengan jumlah perbandingan yang seimbang sehingga benih yang dihasilkan akan menjadi maksimal. Induk yang telah dalam usia siap meminjah harus dipindahkan ke dalamkolam peminjahan setelah dilakukan penyortiran induk terbaik.
Di samping itu, ukuran kolam juga harus diperhatikan sehingga akan efektif terhadap proses peminjahan ini. Dalam proses ini juga perlu diperhatikan untuk masalah pengisian air dalam kolam yaitu dengan memasang filter untuk kemudian menyaring telur yang kemudian akan dipindahkan untuk proses penetasan.
Kemudian, untuk membantu pemberantasan hama, kolam sebaiknya diberi saponin 10-12 ppm di mana tambak akan dibiarkan selama beberapa hari sebelum digunakan agar reaksinya hilang terlebih dahulu.
Artikel Terkait
Luar Biasa, Kakao Klon BL 50 Bisa Hasilkan Produksi Hingga 3,3 Ton
Berikut 3 Penyebab Utama Umbi Bawang Merah Tidak Bertumbuh
Teknik dan Cara Pemeliharaan Ayam Pedaging
Cara Budidaya Kerang Mutiara Berkualitas Tinggi
Berikut Beberapa Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Menanam Anggur
Cara Menyemai Benih Anggur Agar Menghasilkan Tanaman Berkualitas
Cara Efektif Merawat Tanaman Anggur agar Produktifitasnya Memuaskan
Cara Budidaya Apel Dengan Teknik Potong Akar
Cara Budidaya Belimbing Manis dan Cara Menanamnya
Cara Melakukan Pembenihan Udang Galah